Magic Hours (Sebuah Novel yang Terbengkalai)

Seorang gadis yang sangat cantik yang turun dari go car menujuh tempat parkir disebuah hotel, dimana hotel tersebut adalah tempat dimana dia melaksanakan kegiatan bimtek digitalisasi. Dia bernama “Ayu”.

Untukmu, Aku Menunggu Walau Kisah Kita Berjalan Tak Menentu

Cerita ini sambungan dari sebuah postingan sebelumnya yaitu " Magic Hours ", cerita ini sama dengan judulnya, yaitu menceritakan bagaimana keajaiban dari sebuah waktu,, terkadang kita mengabaikan sebuah waktu dan pertemuan, belajar dari waktu, membuat diri ini akan percaya bahwa ada dua kemungkinan, berhasil atau gagal, menyerah atau berjuang.. selamat membaca...

Pengalaman menjadi Mahasiswa Baru

Tidak terasa saat ini saya sudah menjadi mahasiswa baru. Pengalaman pertama kali ke kampus ya pada saat mengikuti Technical Meeting fakultas, rasanya tuh agak minder namanya aja pengalaman pertama kali.

CARA MENGHOSTING WEBSITE DI 000WEBHOST

Berikut ini adalah panduan langkah-langkah menghosting website/toko online di 000webhosting, sebelum nya jangan lupa lihat video tutoril cara menghosting website di 000webhost pada link chanel YouTube kami.

LAPORAN KKN IAIN BUKITTINGGI

Kelompok 58 adalah kelompok yang kami dapatkan, dikelompok tersebut awal nya kami tidak pernah mengenal satu sama lain maupun bertemu sebelum nya, tetapi pada akhirnya di kegiatan KKN 2019 lah kami dipertemukan, diperkenalkan.

Tuesday, June 30, 2020

Kisah Inspiratif; “Seorang Anak Pemulung Jadi Dokter”

Lima belas tahun lalu adalah hari terberat yang pernah ada dalam hidup Bella. Seorang anak gadis yang hidup dalam kemiskinan, tinggal di bantaran kali dengan rumah terbuat dari kardus harus rela melepaskan kepergian sang Ibu tercinta. Ia sangat mencintai Ibunya lebih dari apa pun, tak pernah sepatah kata pun ia membantah perintah Ibunya, baginya Ibu adalah jantung kehidupannya. Ibunya pun sangat mencintai nya lebih dari apa pun, terbukti dengan bagaimana Ibu Bella berusaha, bekerja siang malam mengelilingi kota memulung sampah, botol, dan kardus-kardus bekas yang akan di jual demi sesuap nasi dan menyekolahkan Bella. Bella merasa sangat berdosa besar jika harus melawan orang tua apalagi menyakiti hati Ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya dengan segala keterbatasan. Karena itu Ia berjanji pada dirinya tidakan pernah sedikit pun berani melawan dan menyakiti Ibunya yang sudah tua dan sakit.
Bella tidak pernah malu jika sang Ibu mengantarnya ke sekolah dengan pakaian lusuh, kusut dan penuh tambalan, bahkan dengan penuh kebanggaan terlihat dari wajahnya karena ia masih memiliki seorang Ibu yang sangat mencintainya sejak ia menghirup udara dunia, walau Ayahnya telah pergi meninggalkannya ketika ia masih berumur dua tahun akibat kecelakaan. Demi membahagiakan Ibunya ia belajar sungguh-sungguh, ia pun selalu menjadi juara kelas bahkan sesekali juara umum. Baginya mungkin hanya dengan prestasi sekolah yang bisa membahagiakan Ibunya, hanya itu yang bisa ia berikan kepada sang Ibu, karena dengan itu juga ia sedikit mendapat keringanan dalam biaya sekolah. Kadang jika Ibunya sakit ia pergi keliling kota, memulung mencari botol dan kardus bekas di tempat pembuangan sampah, bahkan tak jarang ia terjerembab ke dalam tumpukan sampah karena tubuhnya yang masih kecil.
Sehabis sekolah menjaga sebuah toko sebagai uang tambahan membeli buku sekolah atau buku yang sangat ia inginkan. Baginya dengan berusaha dan bekerja keraslah keinginannya akan terwujud. Ia sangat beruntung memiliki orang tua yang peduli akan pendidikan anaknya, ia kadang sering menangis sendiri dalam malam gelap gulita sebelum azan subuh, ia selalu terpikirkan dengan anak-anak yang senasib dengannya yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan namun hanya ia yang mampu sekolah. Ia pun kadang menyempatkan waktu mengajarkan kawan-kawan sekitar rumahnya pelajaran matematika tanpa dibayar sesen pun, dengan begitu ilmunya semakin melekat, berkah dan bermanfaat. Semua pernak-pernik hidupnya berjalan seperti biasa hingga suatu yang paling ia takutkan menimpanya.
Ya, sesuatu yang sangat ia takutkan adalah kehilangan satu-satunya orang tua yang sangat ia cintai, yang sangat ia sayangi. Baginya musibah terbesar dalam hidupnya adalah harus kehilangan Ibu di usianya yang masih muda, di saat ia akan menamatkan SD. Ia ingin sekali ibunya melihat ia menjadi siswa terbaik se-provinsi dengan nilai yang tinggi dan masuk sekolah menengah pertama favorit di Indonesia ini, karena pemda tempat ia dilahirkan memberikan beasiswa penuh bagi 10 orang yang mampu mendapat nilai penuh dalam UN, yaitu semua nilai 10. Dan itu tinggal menunggu beberapa hari lagi setelah pengumuman kelulusan Sekolah Dasar. Namun takdir berkata lain, seakan-akan menantang harapan serta keinginannya itu, yang bahkan berusaha menyurutkan dan menghancurkan semangat gadis kecil itu untuk sekolah dan melanjutkan ke SMP favorit. Karena satu-satunya alasan semata ini ia belajar sungguh-sungguh hanyalah untuk menyenangkan hati Ibunya sebagai balasan atas jasa-jasa Ibunya yang membanting tulang, berpeluh keringat, terbakar terik siang dan bungkuk akibat memulung dan membawa barang berat.
Ibunya meninggal bukanlah karena kecelakaan, serangan jantung atau kelaparan. Ibunya ternyata selama ini menyimpan rahasia pada Bella. Ibunya selama ini menderita penyakit kanker serviks (kanker rahim) yang harapan untuk dapat disembuhkan sangat kecil bahkan bisa dikatakan mustahil karena 98% penderita penyakit ini berakhir dengan kematian. Ia mengetahui itu dari pembicaraan rahasia Ibu-ibu tetangganya bahwa Ibunya terkena penyakit kanker ketika ada tes kesehatan pos kesehatan keliling dari pemda tempat dia berada. Ia terpukul karena rumah sakit di daerahnya belum memiliki pengobatan yang canggih untuk mengobati penyakit yang mamatikan ini, walau pun sebenarnya bisa dikirim ke rumah sakit yang lebih besar jika ada uang. Dan lebih terpukul lagi karena ia sadar, ia bukanlah orang kaya yang bisa membayar segala macam pengobatan, ia juga sadar apalah arti nyawa seorang pemulung di mata para dokter dan pemerintah, hanya menghabiskan tenaga dan waktu serta uang pemerintah.
Gadis kecil ini menangis sejadi-jadinya di tengah malam setelah Ibunya dikuburkan di pemakaman orang-orang miskin yang sekedarnya. Ia limpahkan semua isi hati dan pikirannya pada Ilahi. Ia yang dulunya belajar dan sekolah semata untuk membahagiakan Ibunya, kini berubah akan belajar dan bekerjamati-matian demi meraih cita-citanya, yaitu menjadi seorang dokter oncologi, dokter ahli special kanker. Apa pun yang terjadi dia akan berusaha mati-matian demi menjadi dokter spesialis kanker yang akan menyembuhkan seluruh macam penyakit kanker dengan segala kemungkinan yang ada. Dan tidak hanya itu, ia pun berjanji akan menolong sukarela siapa pun orang yang terkena penyakit kanker, apakah mereka orang kaya atau miskin.
Janji-janji yang ia buat, yang ia sampaikan di tengah malam pada Tuhan pada umur 12 tahun kini terpenuhi. Bella dulu gadis kecil yang miskin dan kumuh kini sudah menjadi gadis dewasa yang cantik, baik dan kaya raya namun sederhana. Ia telah mewujudkan cita-citanya atas izin Tuhan melewati ujian-ujian besar dalam hidupnya. Baginya pendidikan tidak hanya diperuntukkan orang kaya, siapa pun boleh bercita-cita. Di umurnya yang masih muda (27) Ia menjadi dokter spesialis kanker ternama di rumah sakit terbesar di Jakarta dan menjadi dosen tetap di Universitas terkenal di jakarta. Ia membangun yayasan sosial untuk anak-anak miskin dan terlantar. Dengan kerendahan hati, ia bersama teman-teman dan bawahannya melakukan pos kesehatan keliling gratis ke daerah-daerah yang kehidupannya sangat memprihatinkan. Ia mampu menyelesaikan sarjana kedokterannya di Universitas terkenal dan ternama di Jerman, bahkan menjadi wisudawan terbaik dan banyak rumah sakit besar di Jerman dan menawarkan dirinya. Tapi ia lebih memilih tanah air yang telah membesarkannya, tempat ia dibesarkan bersama Ibunda tercinta, tempat dimana banyak nyawa orang miskin yang terancam kematian tanpa pengobatan. ::The End::

Share:

Saturday, June 13, 2020

LAPORAN KKN IAIN BUKITTINGGI

Download Laporan KKN Zeki (PTIK)..!!!

Download Laporan Titi (MTK)..!!

Download Laporan Tina (PAI)..!!

Download Laporan Desi (BK)..!!

Download Laporan Nia (Perbankan)..!!

Download Laporan Nurma (Sosiologi Agama)..!!

Download Laporan Nike Herlina (Ekonomi Islam)..!!

Download Artikel Cerita KKN saya.!!

ARTIKEL KELOMPOK 58
Lurah Parit Kampung Lambah, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman adalah desa dimana kami ditempat kan oleh pihak kampus untuk menjalani kegiatan kuliah Kerja Nyata 2019. Kelompok 58 adalah kelompok yang kami dapatkan, dikelompok tersebut awal nya kami tidak pernah mengenal satu sama lain maupun bertemu sebelum nya, tetapi pada akhirnya di kegiatan KKN 2019 lah kami dipertemukan, diperkenalkan, dan menjadi satu kelompok yang memiliki karisma tersendiri dari kelompok-kelompok lain, mengapa seperti itu ? ya karena kami memiliki karakter atau sifat yang berbeda-beda. Dan satu lagi kami sekelompok berjumlah 10 orang, perkenalkan saja yang pertama Ketua Kami yaitu Zeki Marzuki, dia berasal dari jurusan Pendidikan Teknik Informatika Komputer, kampung halaman berada di kabupaten 50 Kota/ Payakumbuh, ia merupakan seorang Ketua juga di salah satu organisasi intra kampus, hingga akhirnya kami menunjuk ia untuk menjadi ketua dikelompok 58 karena sudah pernah berpengalaman menjadi seorang ketua. Ia mempunyai sifat yang humoris, jiwa sosialisasi yang tinggi, tetapi sedikit manja dan penakut dengan hal-hal yang mungkin menurut kami itu sangat konyol untuk ditakuti apalagi dia adalah seorang laki-laki, contohnya saja meghidupkan api kompor gas. Dan ketika ia sakit cara minum obatnya bagi kami sangat lucu yaitu menghancurkan obat tersebut sampai menjadi bubuk, sudah seperti anak kecil saja. Selanjutnya yang kedua yaitu Yuher Vino Putra. Ia adalah Wakil Ketua kami, berasal dari jurusan sosiologi agama, kampung halaman di Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman. Ia mempunyai sifat yang slower atau penyantai, sesuatu apapun ia lakukan dengan santai tanpa tekanan, humoris, jiwa sosialisasi nya cukup tinggi dibandingkan dengan ketua, dan sangat konyol ketika minum obat harus dimasukan kedalam buah pisang. Disamping kekonyolan itu jiwa ke filsafatan nya tinggi. Kami selalu berdebat dan saling adu argemen. Ia juga penyuka kopi hitam pahit, Selanjutnya Yang ketiga yaitu Desi Dwi Syaputri, ia adalah sekretaris di kelompok kami, berasal dari jurusan Bimbingan dan Konseling (Konselor dikelompok 58) mengapa dikatakan konselor di kelompok kami, karena semua anggota hanya kepada dia bercerita, rahasia dari masing-masing kami dia tahu semua. Kampung halamannya berada di dekat daerah dengan lokasi KKN kami, yaitu di Kudu Ganting, Kec V Koto Timur, Padang Pariaman. Di kelompok 58 kami memanggil dia dengan sebutan “Ummi”. Yaa bisa jadi sebutan itu karena ketua mengatakan kalau ia mempunyai sifat keibuan, lagu-lagu di HP nya saja lagu minang (Misramolai) itu sangat legend sekali untuk didengarkan, dan pandai juga untuk jadi tukang urut/pijit bagi kelompok 58. Ia mempunyai sifat yang biasa-biasa saja, bisa dikatakan
humoris juga, jiwa sosialisasi nya tinggi daripada Wakil Ketua. Dan Ia selalu memakai pakaian yang syar’i. Selanjutnya yaitu Nike Herlita, ia adalah Bendahara dikelompok kami, ia berasal dari jurusan Ekonomi Islam, dan kampung halaman berada di Palupuh, Agam. Ia mempunyai jiwa yang berani, mampu mengalahkan mental ketua dan Wakil ketua, Humoris, jiwa sosialisasi nya cukup tinggi. Kami memanggilnya dengan sebutan “Kak Ke”, Selanjutnya yaitu Titi Ariyanti, berasal dari Jurusan Pendidikan Matematika, kampung halaman berada di Kabupaten 50 Kota/Payakumbuh. Ia mempunyai sifat yang humoris, jiwa sosialisasi yang tinggi, penyabar, rajin dalam beribadah dan Dewasa. Ia juga selalu memakai pakaian yang Syar’i. Selanjutnya yaitu Yulia Fitriyanti, berasal dari jurusan Akuntansi Syariah, kampung halaman berada di Kamang, Agam. Ia mempuyai sifat yang lembut, humoris, penyabar, dan bisa dikatakan oleh ketua yaitu wajah nya yang agak mirip elfi sukaishi. Dan Ia mempuyai ketawa yag khas sehingga kami yang mendengar nya juga ikut tertawa. Selanjutnya Rozi Lasari, berasal dari jurusan Pendidikan Agama Islam, Kampung Halaman berada di Pasaman Barat. ia mempunyai sifat yang mungkin bisa kami katakan agak kekanak-kanakan, hingga akhirnya kami memanggil ia dengan sebutan “Adek”. Ia juga Humoris, dan pandai membuat suasana jadi ramai atau di isi dengan gelak tawa. Ia juga mempunyai sifat yang blak-blakan, atau buka-bukaan dalam berbicara. Selanjutnya yaitu Nia Sapitri, berasal dari jurusan Perbankan Syariah, kampung halaman berada di Pasaman Barat. Ia mempunyai sifat yang kalem tetapi pandai juga untuk bercanda dalam memberikan kehumorisan nya, Penyabar, dan dikelompok 58 kami memanggil nya dengan sebutan “Bunda”. Selanjutnya yaitu Hartina Aprillia (Tina) berasal dari jurusan Pendidikan Agama Islam, Kampung Halaman berada Didaerah Candi Muara Takus, Riau. Ia memiliki sifat yang Kalem, tetapi juga pandai bercanda, humoris, jikalau tertawa sangat lepas ketawanya , dan sedikit agak Cengeng. Dan selajutnya yang Terakhir yaitu Nurma Suci Syuhada, berasal dari jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Kampung Halaman berada di Lubuk Basung. Ia Mempunyai sifat yang lembut, sedikit agak kalem, jikalau tertawa sangat lepas ketawanya, penyabar. Dia juga memakai pakaian yang Syar’i.
Itulah perkenalan dari masing-masing kami, yang memang bermacam-macam karakter, dengan perbedaan itulah kami bisa menyatukan semua itu menjadi kebahagiaan tersendiri, Sehingga banyak pengalaman menarik yang kami dapatkan selama KKN. Dari setiap moment yang kami dapatkan semuanya mempunyai nilai kebahagiaa nya masing-masing. Ada rasa sedih, Terharu, Bahagia, Marah, pokok nya semua bercampur menjadi satu didalam pengalaman yang kami rasakan selama kurang lebih 45 hari di Korong Lurah Parit
Kampung Lambah. Apalagi masyarakat disana yang sangat ramah, sudah seperti saudara-saudari atau keluarga dikampung halaman kami sendiri. Jiwa kepeduliaan mereka sangat tinggi, serta pemuda-pemuda disana yang dengan mudah dan enak untuk diajak berkolaborasi.
Korong lurah parit merupakan korong terkecil yang berada dikecamatan padang sago, yang pada umumnya mata pencaharian masyarakat disana yaitu berkebun seperti kebun singkong, pisang, pepaya, coklat, kelapa, pinang, cabai, DLL. Dikorong tersebut juga memiliki sebuah bangunan yang disebut laga-laga, dimana bangunan itu tempat perkumpulan para pemuda-pemudi untuk rapat atau acara-acara korong. Disitu juga kami membuat kegiatan seperti rumah belajar, senam sehat bagi anak-anak di korong lurah parit. Dan juga mempunyai sebuah lapangan Volly, dimana disaat waktu sore para pemuda-pemudi mereka bermain volly, kami pun juga ikut bermain.
Dikorong lurah parit juga mempunyai sebuah bangunan bersama yaitu WC umum/ MCK, ditempat itulah kami membuat sebuah taman dengan pagar yang unik dihalaman MCK tersebut seperti obat-obatan, sayur-sayuran yang kami hiasi dengan bunga-bunga. Taman tersebut kami beri nama dengan “Taman Ceria”.
Setiap jumat pun para ibuk-ibuk dikorong Lurah Parit juga membuat sebuah perkumpulan yaitu Majlis Ta’lim di surau Hidayatullah, di surau tersebut juga kami mengajarkan anak-anak korong lurah parit untuk belajar Al-Quran, Melakukan Kegiatan Didikan Subuh, dan Tadarusan. Dua hari menjelang kegiatan KKN selesai, kami mengajak warga untuk pergi jalan-jalan bersama kami, rute perjalanan kami pada waktu itu ke Pantai Air manis Padang, Pulau Agso Duo, dan Pantai Gandoriah Pariaman. Sebelum berangkat malam hari nya kami memasak untuk bekal yang akan kami bawa agar jalan-jalan kami bisa hemat. Kami membuat gulai jengkol yang dicampur dengan daun singkong, membuat kelepon/onde-onde, mie goreng, telur bulat yang digelimangkan dengan cabai merah goreng. Nasi nya kami bungkus dengan daun Pisang. Esok pagi nya kami berangkat dengan 2 mobil pribadi. Kami, dan warga sangat senang karena sangat jarang mereka berkumpul bersama, apalagi pergi jalan-jalan bersama hingga akhirnya kami mengajak warga untuk jalan-jalan.
Menurut kami moment yang paling terasa sekali kebahagiaan nya disaat kami berkumpul bersama dengan warga dalam acara mendoa/ makan bersama sambil menonton Video dokumenter kegiatan kami selama di korong Lurah Parit. Disitu kami merasa terharu
dengan suasana yang kami dapatkan, setelah makan bersama kami pun berkumpul dengan pemuda-pemuda untuk bernyanyi bersama yang diiringi dengan gitar. Ketika hari terakhir kami di korong tersebut kami merasa sedih, berat sekali untuk meninggalkan lokasi tersebut, karena kami sudah merasa nyaman, dan betah untuk tinggal disana. Mobil pun datang dan kami pun bersiap-siap untuk meyusu barang-barang kami ke dalam mobil. Ketika kami pamit pun tangisan mulai menderu dan sulit untuk kami tahan tangisan perpisahan ini. Warga pun juga sangat merasa kehilangan dan sedih ketika kami berpamitan, mereka mengatakan “bakalan sepi kami-kami disini tanpa kalian, semoga berhasil dan sukses kuliah nya, kapan-kapan kesini lagi ya “. itulah kalimat yang keluar dari mulut mereka. Kami pun bersalaman dan berpelukan dengan suasana kesedihan.
Tadarusan di surau Hidayatullah
Kegiata Didikan Subuh Di surau Hidayatullah.
Kegiata mengaji/ Belajar Al-Quran di Surau Hidayatullah.
Kegiatan Perkumpulan para Ninik mamak, serta pemuda-pemudi di laga-laga
Ngobrol serta silaturahmi dengan warga korong lurah parit
Goro bersama membuat taman di MCK bersama warga korong lurah parit.
Sedang membuat pagar dari bambu untuk taman MCK.
Kegiatan Majlis Ta’lim Ibuk-ibuk korong lurah parit.
Kegiatan Senam sehat bersama anak-anak korong lurah parit.
Belajar bersama dalam kegiatan rumah belajar di laga-laga korong lurah parit.
Membantu salah satu warga untuk membuka buah pinang.
Sore hari Bermain volli dengan pemuda-pemudi dilapangan volli korong lurah parit.
masak-masak bersama dengan ibuk-ibuk koronglurah parit.
Pergi jalan-jala ke pantai air manis padang bersama warga korong lurah parit.
Pergi jalan-jalan ke pantai gandoriah pariaman.
Suasana makan bersama dengan bekal yang di bawa dari rumah ketika di pantai air manis padang.
Suasana makan bersama dengan warga-warga korog lurah parit dalam acara perpisahan dengan mahasiswa KKN kelompok 58.
Foto-foto bersama dengan warga korog lurah parit.



Share:

Definition List

Support