Istilah – istilah Fotografi
1. ISO
Jika kita mengambil Foto di ruangan terbuka mungkin sensitifitas cahaya
sangat mengganggu, dan Tingkat sensitifitas cahaya tergantung pada ISO. Semakin
besar angka pada ISO akan semakin sensitif dalam menangkap cahaya, namun efek
negatifnya jika kita tidak bisa setting ISO dengan benar makan akan timbul
noise pada foto yang dihasilkan.
2. Speed
Sudah jelas kita bisa menyimpulkan ini pasti berhubungan dengan kecepatan,
speed adalah kecepatan kamera dalam menangkap sebuah gambar. setting untuk
Speed bisa dirubah sesuai keinginan dan kebutuhan objek yang akan kita foto.
Semakin cepat pengaturan speed semakin beku gambar tersebut dan semakin lambat
speed akan membutuhkan stabilizer agar gambar tidak shake. seperti kita menangkap
objek bergerak seperti kendaraan atau kereta teknik setting speed sangat kita
perlukan untuk mendapatkan gambar yang berkualitas.
3.
Diafragma/Bukaan/Aperture
Biasa secara umum kita sebut ini dengan bukaan lensa, ini berfungsi untuk
menangkap intensitas cahaya yang masuk kedalam kamera. Intinya jika
semakin besar bukaan lensa akan semakin besar pula kapasitas menangkap cahaya,
hal ini berpengaruh pada ruang tajam gambar (DOF) atau biasa disebut dengan
Depth Of Field.
4. Mode Dial
Dalam setiap kamera DSLR Atau Pocket sekalipun pasti memilik mode dial baik
itu dalam bentuk tombol maupun panel putar. Biasanya yang nampak ada 5 macam
mode dial yaitu :
1. Auto, adalah pengaturan paling mudah dalam kamera, karena semua sudah
diatur secara dan disetting secara otomatis, pemakai kamare tinggal pencet
shutter langsung jadi foto. namun kekurangannya kita tidak akan puas dengan
hasilnya karna setting otomatis ini bisa dikatakan setting kamera secara
default, tapi mode ini bisa membantu bagi pemula.
2. Aperture Priority, Adalah dimana kecepatan akan diatur secara
otomatis kemudian untuk diafragma/bukaan kita atur sendiri sesuai kebutuhan.
3. Speed Priority, adalah dimana system ini merupakan kebalikan
dari Aperture Priority.
4. Program, adalah semua telah diatur oleh kamera. bisa dikatakan setting default
mirip seperti Auto.
5. Manual, Adalah fungsi mode ini kita dapat bereksperimen mulai dari
pengaturan WB, Speed dan sebagainya. cocok untuk photografer pro atau yang
sudah mengerti setting kamera.
Peralatan Fotografi
ALAT BANTU PEMOTRETAN
a. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama sepertifilter pada umumnya yaitu
sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang
kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa.
Bentuk filter ada dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika
menggunakan filtersquare, kita harus menambahkan ring khusus
di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus
memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan. Macam –
macam filterdan kegunaannya antara lain :
a. filter PL, memekatkan
warna dan menghilangkan refleksi
b. filter UV, mengurangi
sinar ultra violet.
c. filter ND
(natural density), mengurangi contrast.
d. filter warna,
memberi efek warna.
e.filter soft, melembutkan
objek.
f. filter
diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g. filter cross, memberi
efek cross/silang pada sumber cahaya.
h. filter multi
image, memberi efek multi image.
i. filter
multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j. filter
gradasi, memberi efek gradasi warna
b. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang
tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat
menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak
hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna. Alat
ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan
arah datangnya cahaya.
c. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat
pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan
pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang
lensa-lensa panjang.
d. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang
berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
e. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari
goncangan saat shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak
perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada
soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombolshutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar
penggunaan tripod lebih afdol.
f. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan
berbagai macam gambar, pola dan warna.
g. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2
stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
ALAT BANTU PENCAHAYAAN
a. Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim,
misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi
kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang
ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya
untuk fill in. Sumber tenagaflash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan
sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.
b. Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap
cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian
menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c. Sincro Cable/Kabel
Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flashtambahan atau sumber
cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara
menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.
d. Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flashtambahan. Holder
berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan
cara dipasang pada body kamera.
e. Strobo atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya
yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber
tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki
sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. Jadi strobo
akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan. Jika tidak
menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara
menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan
cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini
lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
f. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah
cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak
menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak
digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk
pemotretan double dan multi expose.
h. Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya
keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam
warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan
cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber
cahaya alat ini berasal dari strobo.
i. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk
bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas.
Kita juga dapat menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan kertas
mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
j. Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang
berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada
cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki
bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang
dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box.
Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber
cahaya.
l. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon,
tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya
yang jatuh ke arah obyek.
m. Light Stand
Alat yang digunakan
untuk menyangga lampu studio.
n. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber
cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat
daripada light meter yang ada pada kamera.
o. Infrared Sender
Mengirimkan sinar
infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
p. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan
gelombang elektro