- Nama File
- Hits
Magic Hours (Sebuah Novel yang Terbengkalai)
Seorang gadis yang sangat cantik yang turun dari go car menujuh tempat parkir disebuah hotel, dimana hotel tersebut adalah tempat dimana dia melaksanakan kegiatan bimtek digitalisasi. Dia bernama “Ayu”.
Untukmu, Aku Menunggu Walau Kisah Kita Berjalan Tak Menentu
Cerita ini sambungan dari sebuah postingan sebelumnya yaitu " Magic Hours ", cerita ini sama dengan judulnya, yaitu menceritakan bagaimana keajaiban dari sebuah waktu,, terkadang kita mengabaikan sebuah waktu dan pertemuan, belajar dari waktu, membuat diri ini akan percaya bahwa ada dua kemungkinan, berhasil atau gagal, menyerah atau berjuang.. selamat membaca...
Pengalaman menjadi Mahasiswa Baru
Tidak terasa saat ini saya sudah menjadi mahasiswa baru. Pengalaman pertama kali ke kampus ya pada saat mengikuti Technical Meeting fakultas, rasanya tuh agak minder namanya aja pengalaman pertama kali.
CARA MENGHOSTING WEBSITE DI 000WEBHOST
Berikut ini adalah panduan langkah-langkah menghosting website/toko online di 000webhosting, sebelum nya jangan lupa lihat video tutoril cara menghosting website di 000webhost pada link chanel YouTube kami.
LAPORAN KKN IAIN BUKITTINGGI
Kelompok 58 adalah kelompok yang kami dapatkan, dikelompok tersebut awal nya kami tidak pernah mengenal satu sama lain maupun bertemu sebelum nya, tetapi pada akhirnya di kegiatan KKN 2019 lah kami dipertemukan, diperkenalkan.
Sunday, June 2, 2024
Thursday, November 2, 2023
Magic Hours (Sebuah Novel yang Terbengkalai)
Seorang
gadis yang sangat cantik yang turun dari go car menujuh tempat
parkir disebuah hotel, dimana hotel tersebut adalah tempat dimana dia
melaksanakan kegiatan bimtek digitalisasi. Dia bernama “Ayu”. Dan biasa
dipanggil ay, dia adalah gadis dingin dan dikenal tertutup tentang perihal
kehidupannya. Bagi dia, hidupnya adalah untuk dirinya. Tanpa disadari ada seorang lelaki yang melihat
dia dari kejahuan, dia adalah jack dan temannya. Jack mencoba untuk
berkomunikasi bersama wanita itu dengan sebuah pertanyaan dan menawarkan untuk
pergi bersama-sama menuju sebuah penginapannya. Dikarenakan penginapan Jack dan
Ayu satu tempat, dan jack kwuatir jika ayu pergi sendirian di malam yang begitu
larut. Dan akhirnya ayu menerima tawaran jack untuk pergi bersama-sama untuk
menujuh tempat penginapannya. Sesampai ditempat penginapan, jack mengajak si
wanita itu untuk parkir berdampingan dan si wanita itu akhirnya memindahkan
motornya. Selesai memakirkan motor, Ayu dan Jack beserta temannya menujuh pintu
masuk sebuah penginapan sambil berbicara dengan wanita tersebut..
Jack
: “Heii Buk.. Mau di panggil ibuk, atau siapa ya,,” (Kata jack dengan begitu
lantang)
Ayu:
“Panggil nama aj pak,” (Kata Ayu sambil tersenyum)
Jack:
“Nama Ibu siapa” (Sambil Menyodorkan Tangan)
Ayu:
“ Ayu pak,” (Sambil menjabat tangan si jack)
Jack:
“Boleh Mintak Nomor WhatAppsnya buk ayu,” (sambil mengeluarkan Hp)
Ayu:
“Besok aj, karena besok kita akan bertemu” (Kata ayu sambil menujuh kamarnya)
Jack:
“hmmm” (Sambil tertunduk)
Pada
malam itu, si jack pindah ke penginapan yang satu lagi, karena jack besok akan
menjadi narasumber disebuah acara seminar Mahasiswa UIN, dan jack pergi malam
itu meninggalkan penginapan yg dimana penginapan itu bersamaan dengan
penginapan wanita yg dia jumpai tadi. Saat pertama kali melihat Ayu, Jack
mungkin telah jatuh hati kepada wanita itu, tapi wanita itu tidak menyadarinya.
Pada
malam hari itu jack sudah berada di penginapan barunya yang berdekatan dengan
kegiatan Bimtek Digitalisasi, dan melanjutkan membuat materi seminarnya. Sedangkan
wanita tadi sudah beristirahat dikamarnya.
Pada
pagi harinya, kegiatan sudah dimulai, Jack mulai mencari seorang wanita yang
ditemuinya tadi malam..
Jack:
“Dimana ya, wanita yg aku temui tadi malam”, (Kata jack didalam hatinya, sambil
melihat kiri dan kanan)
Dan
pada akhirnya jack melihat wanita itu disebelah kirinya, tetapi wanita itu
tidak melihat jack.
Kemudian
wanita itu pergi ke Panitia kegiatan untuk memberikan absensi, dan jack
menawarkan untuk duduk disebelahnya, dan wanita itu menolak tawaran si jack. Dan
jack masih tetap ingin berusaha untuk mendekatkan wanita itu.
Pada
hari itu juga, jack meminta bantuan pada kakak yang sama-sama satu profesi
dengan nya. Yang kita sebutkan disini yaitu Kakak Malaikat,.
Jack:
“Kak.. Mohon bantuannya,, bantu mintakan nomor WhatApps wanita itulah kak,”
(Kata jack sambil menunjuk kearah duduk wanita itu)
Kakak
Malaikat: “Sini Hp nya pak Jack,” (sambil meminta hp si Jack)
Dan
pada akhirnya, kakak malaikat berhasil meminta nomor WhatApps wanita itu dan
mengembalikan hp jack ke tangan jack.
Dan
pada hari terakhir kegiatan itu, jack mengajak wanita itu untuk bertemu dengan alasan
untuk pergi membeli es cream yang enak di kota itu, dan pada akhirnya, wanita
itu juga menolak lagi, dan singkat cerita pada hari itu, jack dan ayu tidak bisa bertemu.
Pada
hari selanjutnya, jack mengajak ayu untuk bertemu disebuah caffe. Dan ayu pun
menerima tawaran jack untuk bertemu.
Jack:
“Hmm.. dia dimana ya,, kok lama kali (Kata Jack sambil melihat sebuah chat dihp
nya)
Tidak
lama dari itu, ayu datang dan memparkirkan motornya..
Jack:
“Kita mau lewat mana buk” (Kata jack kepada ayu dengan berpura-pura tidak tau
jalan)
Ayu:
“Kita lewat belakang aj” (Sambil berjalan menujuh pintu)
Jack:
“Mudahan tidak ada orang yg kenal kita ya, (Kata jack sambil melihat kearah
ayu)
Ayu:
“Mudahan ya”, (sambil melihat kebawah)
Sesampai
didalam café, ayu dan jack antrian untuk memesan sebuah menu, dan jack
menawarkan menu ke pada ayu, dan ayu memilih menunya. Dan jack mengajak ayu
untuk duduk ditempat yang disediakan dan bercerita.
Pada
saat bercerita yang begitu panjang, jack selalu menanyakan dan menvalidkan
informasi yang telah dikumpulkannya beberapa hari ini. Dan jack sudah menemukan
semua jawaban itu dan ayu selalu seperti karakternya, yaitu DINGIN.
Selesai
ngobrol yang begitu panjang, ayu dan jack memilih untuk pulang, karena mereka
masih memakai pakaian kerjanya.
Sesampai
ditangga menujuh turun, jack berbicara ke ayu.
Jack:
“Ayu, boleh kita berfoto dulu,” (Kata jack sambil mengeluarkan Hpnya)
Ayu:
“Ngak usah” (kata ayu sambil menolak permintaan jack)
Dan
akhirnya jack memutuskan tetap mengambil foto, meskipun hasilnya tidak bagus.
Sesampai
diparkiran, jack selalu mengarakan pandangannya ke wanita itu, sambil berkata,
Apakah aku Jatuh cinta.
Dan
sebelum melanjutkan perjalanannya menujuh rumah masing-masing, jack berbicara
lagi ke wanita itu.
Jack:
“Ayu, sebelum pulang, kita bersalaman dulu ya,: (kata jack sambil mengulurkan
tangannya)
Ayu:
“haruskah” (Kata ayu sambil tersenyum)
Jack:
“Iya.. biar kita bisa ketemu lagi ( kata jack sambil melihat tatapan ayu)
Dan
akhirnya ayu dan jack bersalaman dan melanjutkan perjalanannya menujuh rumah
masing-masing,
Dipertengahan
jalan, jack berbicara dengan hatinya,, apakah aku bisa menjadi yg terbaik buat
dia,, sedangkan dia orangnya bersikap dingin. Dan jack menjawab lagi,, aku
harus bisa, sebelum aku mengetahui hatinya milik siapa. Pada hari itu jack
seperti remaja yang lagi jatuh cinta. Pada setiap malamnya jack selalu berkata
kepada wanita itu yaitu “Jaga Sholatmu buat ALLAh, dan Jaga Hatimu buat aku”
itulah kata-kata jack buat ayu dan selalu mengingatkan wanita itu tetap selalu
baca doa, sebelum tidur.
Setiap
hari jack selalu berharap bahwa dia akan bisa dicintai oleh wanita itu, tetapi
jack selalu gagal dan pada hari itu, dimana pada malam itu adalah malam
kegelisaan si jack, dimana jack mendapatkan sebuah chat dari wanita yg dia
cintai tersebut, dimana chatan itu berubah sebuah panggilan dari seorang
laki-laki yang sama seperti jack, laki-laki yang berusaha membuat pelangi di
kehidupan wanita dingin tersebut. Karena jack itu pernah dapat pesan dari
ibunya yaitu “Cintai wanita yang mencintaimu, dan janganlah kamu menjadi
penghalang kebahagiaan orang, karena itu adalah sebuah sikap yg tidak baik” dan
jack menjadi tidak semangat lagi..
Apakah
jack akan baik-baik saja???
Kita
tunggu kutipan selanjutnya..
Ilustrasi Pertemuannya
Monday, April 24, 2023
Aku yang akan menjemput mu
Dek, aku sudah yakin untuk menjadikanmu
pelabuhan terakhir. Kita hanya tinggal menunggu
waktu di mana janji suci terucap dari lisanku. Nanti
ketika ikrar itu telah terpatri, aku berjanji tidak akan
mengingkari.
Kau sudah banyak bercerita tentang
harapan-harapan berumah tangga. Aku pun
berangan akan memiliki keluarga yang bahagia.
Namun, Dek, kau harus mengerti, hidup tidak
melulu tentang kebahagiaan, pasti ada kalanya
Allah uji dengan kesedihan. Maaf ya, aku harus
mengutarakan ini, sebab khawatir kau akan kecewa
ketika menghadapi kenyataan yang tidak sesuai
ekspektasi.
Jangan khawatir, meski begitu, aku akan selalu
mengusahkan yang terbaik untuk keluarga kecil
kita. Kau jangan marah ketika Menginginkan
sesuatu, tetapi belum mampu kusanggupi. Tolong
beri waktu, ya.
"Sayang, maaf... aku belum bisa menuruti apa yang kamu mau. Tolong doakan aku banyak rezeki agar
bisa mengabulkan segala permintaanmu," ucapku
seraya mengusap lembut rambutmu.
Tidak apa, kan? Kau mau bersabar, ya, Dek?
Jika ada masalah, cerita ya. Atau jika ada
yang menyakiti, katakan saja. Aku yang akan
berdiri paling depan membelamu. Kau saja rela
meninggalkan keluarga demi hidup bersamaku.
Bukankah jahat andai aku tak bisa menggantikan
peran ayahmu?
Dek, kau juga pernah bilang khawatir dengan
perubahan fisik dan penampilan. Bahkan, kau
sampai takut aku berpindah ke lain hati, ya?
Tidak, Dek. Mungkin memang banyak perempuan
cantik di luar sana, tetapi kau wanita tercantik
menurut pandanganku. Tidak apa-apa andai
tubuhmu sedikit melebar, bukankah lebih nyaman
untuk kupeluk? Atau kalau menurutmu berlebihan,
aku akan temani olahraga. Bagaimana?
Perihal kecantikan, aku turut berperan dalam
penampilanmu. Andai kau lusuh, itu bukan karena
kau yang gagal merawat diri, tetapi karena aku
yang tidak peduli. Nanti aku beri uang untuk membeli baju-baju bagus. Kalau skincare dan make
up habis, tinggal bilang, ya. Atau sesekali kita pergi
ke salon? Mau?
Dek, aku juga bukan manusia sempurna. Tentu
banyak kekurangan pada diriku. Karenanya, Allah
pertemukan kita untuk saling melengkapi. Maukah
kau menggenapi?
Monday, April 17, 2023
Tentang Sebuah RINDU
Jika kamu merindukanku, datanglah ke sebuah
tempat di mana pertama kali kita bertemu.
Merenunglah di sudut ruangan yang dahulu
ada senyum seorang laki-laki yang begitu
merekah, sebab bahagia berjumpa denganmu.
Mengenanglah pada tatapan lugu yang begitu
antusias menjelma ke dalam sorotan matamu kala itu.
Jika kamu merindukanku, melintaslah pada jalanan yang pernah kita lewati berdua. Tentang aku yang sesekali menyadarkan dagu di pundakmu. Atau
helm yang tidak sengaja saling berbenturan. Pun,
tentang kamu yang pernah meminta seseorang
perempuan memasukkan tangan ke saku jaketmu
sebab menggiggil kedinginan.
Jika kau merindukanku, kau tak perlu memandang
fotoku lama, kau tak perlu mengajak bicara sebuah
gambar yang terpampang di layar seperti yang
sering kulakukan. Tidak apa, kau hanya perlu menyelam ingatan yang barangkali ada sedikit saja
kenangan tentangku yang tercecer di sana. Kau
hanya perlu berucap lirih, "Ah ... dulu aku pernah mencintai laki-laki itu."
Jika kau merindukanku, kau tak perlu membaca
ulang chat lama kita. Pun tak perlu mendengarkan
suaraku dari rekaman telepon. Sebab kutahu,
kau tak lagi memiliki arsip tentang itu, bukan
sepertiku yang masih menyimpannya rapi, ya? Kau hanya perlu mengingat seorang laki-laki yang seringkali berkata, "Aku Mencintaimu,. Jangan mencintai laki-laki lain, cukup aku saja."
Ah, sejak dulu aku selalu takut
kehilanganmu, ya.
Jika kau merindukanku, hiruplah parfum yang
sering kita gunakan bersama. Kuharap kau tak
melupakan aroma yang dahulu menguar di ruangan
sebab kau menyemprotkan banyak sekali di
baju, meski saat itu kubilang. "Aduh, Sayang.
Kebanyakan." Lantas, kau menjawab, "ngak papa, biar kita satu wangi berdua".
Jika kau merindukanku, pakailah barang yang
pernah kuberikan untukmu. Tak perlu lama-lama,
cukup beberapa detik saja. Anggaplah aku tengah
mendekapmu dalam keheningan.
Jika kau merindukanku, tolong kirim doa untukku,
khususkan Al Fatihah dengan menyebut namaku,
seperti apa yang pernah kau sarankan ketika aku
mengeluh merindukanmu dulu. Bukankah doa adalah bahasa rindu paling tulus?
Itu jika kau merindukanku. Jika tidak, tidak apa-apa.
Sunday, April 16, 2023
Kalau Nantik Aku Gak Jadi Apa-apa, KAMU MASIH MAU?
Aku cuman berandai-andai saja, dan pertanyaan
ini tak harus kau jawab. Bagaimana jika suatu
hari nanti aku engga bisa jadi apa-apa, apa kamu
masih mau nerima?. Setahu impianmu sangat
indah sekali, aku saja tidak setinggi itu. Ketika aku
mendengar apa yang kau katakan hari itu, aku
hanya bisa tersenyum, membayangkan jika kelak
aku bisa membahagiakanmu, membawamu ke
banyak tempat, membelikan apa saja yang kau
mau, dan dengan bangganya aku menjelaskan
pekerjaanku, yang gajinya besar dan jabatannya
tidak membuatmu malu. Tapi sekali lagi, aku ingin
hidup secara realistis saja, biarlah mimpi-mimpi itu
yang menjadi pemandu untuk setiap langkahku.
Kalaupun gagal, berarti ada rencana lain, dan
apabila tidak menjadi apapun aku tetap bersyukur
bahwa aku masih diberi hidup, diberi sehat.
Sekarang aku bertanya padamu, kalau memang
nanti semua hal yang kita dambakan, tidak menjadi
kenyataan dan seumur hidup aku hanya dibatasi oleh Tuhan dengan kata "Cukup", apa masih
sanggup kau bertahan denganku?, apa masih
betah dirimu ada di hidupku?, apa orangtuamu bisa
menerima laki-laki yang hari-harinya membangun
mimpi orang lain?. Kalau kau tidak sanggup,
lepaskan aku, kalau memang cara pandangmu
terhadap dunia seperti itu. Aku bukan melemahkan
semangatmu, hanya saja aku ingin tahu bagaimana
caramu melihatku, apalagi di hari-hari tersulit yang
kau miliki, dan setahuku ratu itu hidup di kerajaan bukan di kota yang manusianya saling membunuh
untuk meraih puncak, yang penuh kebohongan
abadi, dan semua kebahagiaan disana hanya
bersifat sementara. Namun sebaliknya, jika kau
memandangku dengan penuh kedewasaan, dan
kau percaya bahwa masing--masing rezeki itu
sudah ditentukan kadarnya aku berjanji padamu
bahwa akan kubuat kau menjadi wanita yang
beruntung karena telah memilihku. Ketahuilah,
aku tidak ingin hanya jatuh cinta dengan rupamu,
melainkan dengan seluruh kesederhanaan hidup
yang kau miliki.
Dan kini, bertemu denganmu adalah hal yang
paling aku syukuri. Dan sekarang, aku selalu
berdoa pada Tuhan agar kita tak pernah
dipisahkan. Terima kasih telah hadir, semoga kita
satu takdir. Terima kasih telah memilihku sebagai
dermaga untuk seluruh kepulangan cintamu. Aku
benar-benar mencintaimu lebih dari yang kamu
tahu.
Tulisan ini kurangkai dengan penuh cinta.
Untukmu—satu-satunya manusia yang paling aku
damba. Aku enggak tahu lagi bagaimana caranya
menjabarkan bentuk bahagia. Semenjak ada kamu
dalam hidupku, semuanya terasa jadi lebih mudah.
Aku merasa diterima apa adanya.
Kamu selalu tahu caranya menghadapi aku
yang keras kepala. Kamu ngasih aku pengertian
pelan-pelan tiap kali aku ngelakuin kesalahan.
Kamu enggak pernah sama sekali nge-judge
aku. Bagimu tak ada manusia yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan diriku. Tiap kali kita
Tuesday, April 11, 2023
Bersamamu
Bang, jika bersamamu, keliling kota tanpa tujuan
dengan motor matic saja terasa menyenangkan.
Meski di tengah jalan kita kebingungan harus
melewati arah mana lagi. Ditambah aku yang kerap
kali pusing membaca maps, sampai akhirnya kau
turun tangan mengendalikan ponsel sendiri. Pun
aku yang selalu menolak saat kau bilang, "Sayang,
gantian kamu yang depan, ya."
Jika bersamamu, ngobrol hal-hal random di
telepon saja terasa mengasyikkan. Kau bahkan
pernah cosplay menjadi customer service dan aku
pelanggan yang sedang komplain. Kau yang terlihat
tegas di publik, bisa selucu itu ketika bersamaku,
ya, Bang.
Jika bersamamu, video call yang hanya
menyaksikan kau tertidur saja terasa indah.
Atau melihat kau joget-joget tak karuan saja
sangat menyenangkan. Sampai-sampai, aku hobi
mengoleksi foto dan video dari tangkapan layar itu.
Bang, jika bersamamu, chat panjangku yang hanya
kau balas dengan singkat saja terkesan syahdu.
Bahkan aku masih menyimpan semua pesanmu
hingga kini. Tidak cukup banyak memang, sebab
kita jarang berkomunikasi via chat, ya.
Jika bersamamu, makan batagor di taman kota saja
terasa istimewa. Atau makan sepiring berdua saja
terasa indah. Kala itu, kau memintaku mengambil