Jika kamu merindukanku, datanglah ke sebuah
tempat di mana pertama kali kita bertemu.
Merenunglah di sudut ruangan yang dahulu
ada senyum seorang laki-laki yang begitu
merekah, sebab bahagia berjumpa denganmu.
Mengenanglah pada tatapan lugu yang begitu
antusias menjelma ke dalam sorotan matamu kala itu.
Jika kamu merindukanku, melintaslah pada jalanan yang pernah kita lewati berdua. Tentang aku yang sesekali menyadarkan dagu di pundakmu. Atau
helm yang tidak sengaja saling berbenturan. Pun,
tentang kamu yang pernah meminta seseorang
perempuan memasukkan tangan ke saku jaketmu
sebab menggiggil kedinginan.
Jika kau merindukanku, kau tak perlu memandang
fotoku lama, kau tak perlu mengajak bicara sebuah
gambar yang terpampang di layar seperti yang
sering kulakukan. Tidak apa, kau hanya perlu menyelam ingatan yang barangkali ada sedikit saja
kenangan tentangku yang tercecer di sana. Kau
hanya perlu berucap lirih, "Ah ... dulu aku pernah mencintai laki-laki itu."
Jika kau merindukanku, kau tak perlu membaca
ulang chat lama kita. Pun tak perlu mendengarkan
suaraku dari rekaman telepon. Sebab kutahu,
kau tak lagi memiliki arsip tentang itu, bukan
sepertiku yang masih menyimpannya rapi, ya? Kau hanya perlu mengingat seorang laki-laki yang seringkali berkata, "Aku Mencintaimu,. Jangan mencintai laki-laki lain, cukup aku saja."
Ah, sejak dulu aku selalu takut
kehilanganmu, ya.
Jika kau merindukanku, hiruplah parfum yang
sering kita gunakan bersama. Kuharap kau tak
melupakan aroma yang dahulu menguar di ruangan
sebab kau menyemprotkan banyak sekali di
baju, meski saat itu kubilang. "Aduh, Sayang.
Kebanyakan." Lantas, kau menjawab, "ngak papa, biar kita satu wangi berdua".
Jika kau merindukanku, pakailah barang yang
pernah kuberikan untukmu. Tak perlu lama-lama,
cukup beberapa detik saja. Anggaplah aku tengah
mendekapmu dalam keheningan.
Jika kau merindukanku, tolong kirim doa untukku,
khususkan Al Fatihah dengan menyebut namaku,
seperti apa yang pernah kau sarankan ketika aku
mengeluh merindukanmu dulu. Bukankah doa adalah bahasa rindu paling tulus?
Itu jika kau merindukanku. Jika tidak, tidak apa-apa.
0 komentar:
Post a Comment