Sunday, April 9, 2023

Untuk Lelaki yang ingin Menyembuhkan Luka

 Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih atas cinta yang telah kau berikan. Namun, maaf jika rasamu tak mendapat balasan. Sebuah pernyataan cinta yang justru selalu kujawab, "Maaf ya, aku belum siap."

Aku tidak mengerti apakah kau datang dengan

ketulusan atau hanya sekadar penasaran.

Karena kebanyakan manis di awal, dan berakhir

menorehkan luka. Maaf, ya, kau harus bertemu

perempuan dengan ketakutan-ketakutan seperti

ini. Namun, memang luka lamaku belum sembuh

seutuhnya.


Barangkali kau memang tulus, sebab kau pernah

bilang, "Aku temani kamu dulu, kalau pada akhirnya

kamu tidak memilihku, ya tidak apa-apa."


Apa kau mau bersabar menunggu kunci beralih

ke tanganmu? Namun, bagaimana jika kunci itu

terus dikuasai penghuni lama? Bukankah akan menyakitkan untukmu?


Andaipun kau memiliki kunci cadangan dan

berhasil masuk. Apakah kau tidak akan terkejut

ketika melihat ruangan begitu berserakan? Apalagi

ada pecahan kaca yang mungkin bisa melukai

kakimu. Kau pasti tidak mau terluka, bukan?


Tunggu, ya. Aku rapikan dulu. Aku sungguh belum

siap menerima tamu.


Atau, bolehkah kusarankan agar kau mencari hati

lain saja? Pintu yang telah terbuka lebar menerima

kedatanganmu, bukan seperti aku yang dipenuhi

luka masa lalu. Pun, aku tidak cukup istimewa

untuk kau tunggu. Kau berhak berbahagia 

Andai benar aku tidak memilihmu, apakah

menurutmu aku jahat?

Hatiku memang sudah tidak berpenghuni, tetapi

pintu masih terkunci rapat-rapat. Tampaknya kunci

masih dipegang oleh penghuni lama. Aku bahkan

tidak tahu ia simpan di mana.


Kau jangan memaksa mendobraknya, sebab

khawatir akan menggoreskan luka di hatiku. Pun

barangkali dengan tubuhmu. Kita tentu tidak ingin

sama-sama terluka, ya.

dengan perempuan yang lebih dari sekadar aku.

Share:

0 komentar:

Definition List

Support