Bang, jika bersamamu, keliling kota tanpa tujuan
dengan motor matic saja terasa menyenangkan.
Meski di tengah jalan kita kebingungan harus
melewati arah mana lagi. Ditambah aku yang kerap
kali pusing membaca maps, sampai akhirnya kau
turun tangan mengendalikan ponsel sendiri. Pun
aku yang selalu menolak saat kau bilang, "Sayang,
gantian kamu yang depan, ya."
Jika bersamamu, ngobrol hal-hal random di
telepon saja terasa mengasyikkan. Kau bahkan
pernah cosplay menjadi customer service dan aku
pelanggan yang sedang komplain. Kau yang terlihat
tegas di publik, bisa selucu itu ketika bersamaku,
ya, Bang.
Jika bersamamu, video call yang hanya
menyaksikan kau tertidur saja terasa indah.
Atau melihat kau joget-joget tak karuan saja
sangat menyenangkan. Sampai-sampai, aku hobi
mengoleksi foto dan video dari tangkapan layar itu.
Bang, jika bersamamu, chat panjangku yang hanya
kau balas dengan singkat saja terkesan syahdu.
Bahkan aku masih menyimpan semua pesanmu
hingga kini. Tidak cukup banyak memang, sebab
kita jarang berkomunikasi via chat, ya.
Jika bersamamu, makan batagor di taman kota saja
terasa istimewa. Atau makan sepiring berdua saja
terasa indah. Kala itu, kau memintaku mengambil
0 komentar:
Post a Comment