Magic Hours (Sebuah Novel yang Terbengkalai)

Seorang gadis yang sangat cantik yang turun dari go car menujuh tempat parkir disebuah hotel, dimana hotel tersebut adalah tempat dimana dia melaksanakan kegiatan bimtek digitalisasi. Dia bernama “Ayu”.

Untukmu, Aku Menunggu Walau Kisah Kita Berjalan Tak Menentu

Cerita ini sambungan dari sebuah postingan sebelumnya yaitu " Magic Hours ", cerita ini sama dengan judulnya, yaitu menceritakan bagaimana keajaiban dari sebuah waktu,, terkadang kita mengabaikan sebuah waktu dan pertemuan, belajar dari waktu, membuat diri ini akan percaya bahwa ada dua kemungkinan, berhasil atau gagal, menyerah atau berjuang.. selamat membaca...

Pengalaman menjadi Mahasiswa Baru

Tidak terasa saat ini saya sudah menjadi mahasiswa baru. Pengalaman pertama kali ke kampus ya pada saat mengikuti Technical Meeting fakultas, rasanya tuh agak minder namanya aja pengalaman pertama kali.

CARA MENGHOSTING WEBSITE DI 000WEBHOST

Berikut ini adalah panduan langkah-langkah menghosting website/toko online di 000webhosting, sebelum nya jangan lupa lihat video tutoril cara menghosting website di 000webhost pada link chanel YouTube kami.

LAPORAN KKN IAIN BUKITTINGGI

Kelompok 58 adalah kelompok yang kami dapatkan, dikelompok tersebut awal nya kami tidak pernah mengenal satu sama lain maupun bertemu sebelum nya, tetapi pada akhirnya di kegiatan KKN 2019 lah kami dipertemukan, diperkenalkan.

Monday, April 24, 2023

Aku yang akan menjemput mu

 Dek, aku sudah yakin untuk menjadikanmu

pelabuhan terakhir. Kita hanya tinggal menunggu

waktu di mana janji suci terucap dari lisanku. Nanti

ketika ikrar itu telah terpatri, aku berjanji tidak akan

mengingkari.


Kau sudah banyak bercerita tentang

harapan-harapan berumah tangga. Aku pun

berangan akan memiliki keluarga yang bahagia.

Namun, Dek, kau harus mengerti, hidup tidak

melulu tentang kebahagiaan, pasti ada kalanya

Allah uji dengan kesedihan. Maaf ya, aku harus

mengutarakan ini, sebab khawatir kau akan kecewa

ketika menghadapi kenyataan yang tidak sesuai

ekspektasi.


Jangan khawatir, meski begitu, aku akan selalu

mengusahkan yang terbaik untuk keluarga kecil

kita. Kau jangan marah ketika Menginginkan

sesuatu, tetapi belum mampu kusanggupi. Tolong

beri waktu, ya.


"Sayang, maaf... aku belum bisa menuruti apa yang kamu mau. Tolong doakan aku banyak rezeki agar

bisa mengabulkan segala permintaanmu," ucapku

seraya mengusap lembut rambutmu.


Tidak apa, kan? Kau mau bersabar, ya, Dek?

Jika ada masalah, cerita ya. Atau jika ada


yang menyakiti, katakan saja. Aku yang akan

berdiri paling depan membelamu. Kau saja rela

meninggalkan keluarga demi hidup bersamaku.

Bukankah jahat andai aku tak bisa menggantikan

peran ayahmu?


Dek, kau juga pernah bilang khawatir dengan

perubahan fisik dan penampilan. Bahkan, kau

sampai takut aku berpindah ke lain hati, ya?


Tidak, Dek. Mungkin memang banyak perempuan

cantik di luar sana, tetapi kau wanita tercantik

menurut pandanganku. Tidak apa-apa andai

tubuhmu sedikit melebar, bukankah lebih nyaman

untuk kupeluk? Atau kalau menurutmu berlebihan,

aku akan temani olahraga. Bagaimana?


Perihal kecantikan, aku turut berperan dalam

penampilanmu. Andai kau lusuh, itu bukan karena

kau yang gagal merawat diri, tetapi karena aku

yang tidak peduli. Nanti aku beri uang untuk membeli baju-baju bagus. Kalau skincare dan make

up habis, tinggal bilang, ya. Atau sesekali kita pergi

ke salon? Mau?


Dek, aku juga bukan manusia sempurna. Tentu

banyak kekurangan pada diriku. Karenanya, Allah

pertemukan kita untuk saling melengkapi. Maukah

kau menggenapi?

Share:

Monday, April 17, 2023

Tentang Sebuah RINDU

 Jika kamu merindukanku, datanglah ke sebuah

tempat di mana pertama kali kita bertemu.

Merenunglah di sudut ruangan yang dahulu


ada senyum seorang laki-laki yang begitu

merekah, sebab bahagia berjumpa denganmu.

Mengenanglah pada tatapan lugu yang begitu

antusias menjelma ke dalam sorotan matamu kala itu.


Jika kamu merindukanku, melintaslah pada jalanan yang pernah kita lewati berdua. Tentang aku yang sesekali menyadarkan dagu di pundakmu. Atau

helm yang tidak sengaja saling berbenturan. Pun,

tentang kamu yang pernah meminta seseorang

perempuan memasukkan tangan ke saku jaketmu

sebab menggiggil kedinginan.


Jika kau merindukanku, kau tak perlu memandang

fotoku lama, kau tak perlu mengajak bicara sebuah

gambar yang terpampang di layar seperti yang

sering kulakukan. Tidak apa, kau hanya perlu menyelam ingatan yang barangkali ada sedikit saja

kenangan tentangku yang tercecer di sana. Kau

hanya perlu berucap lirih, "Ah ... dulu aku pernah mencintai laki-laki itu."


Jika kau merindukanku, kau tak perlu membaca

ulang chat lama kita. Pun tak perlu mendengarkan

suaraku dari rekaman telepon. Sebab kutahu,


kau tak lagi memiliki arsip tentang itu, bukan

sepertiku yang masih menyimpannya rapi, ya? Kau hanya perlu mengingat seorang laki-laki yang seringkali berkata, "Aku Mencintaimu,. Jangan mencintai laki-laki lain, cukup aku saja."


Ah, sejak dulu aku selalu takut

kehilanganmu, ya.


Jika kau merindukanku, hiruplah parfum yang

sering kita gunakan bersama. Kuharap kau tak

melupakan aroma yang dahulu menguar di ruangan

sebab kau menyemprotkan banyak sekali di

baju, meski saat itu kubilang. "Aduh, Sayang.

Kebanyakan." Lantas, kau menjawab, "ngak papa, biar kita satu wangi berdua".


Jika kau merindukanku, pakailah barang yang

pernah kuberikan untukmu. Tak perlu lama-lama,

cukup beberapa detik saja. Anggaplah aku tengah

mendekapmu dalam keheningan.


Jika kau merindukanku, tolong kirim doa untukku,

khususkan Al Fatihah dengan menyebut namaku,

seperti apa yang pernah kau sarankan ketika aku

mengeluh merindukanmu dulu. Bukankah doa adalah bahasa rindu paling tulus?


Itu jika kau merindukanku. Jika tidak, tidak apa-apa.

Share:

Sunday, April 16, 2023

Kalau Nantik Aku Gak Jadi Apa-apa, KAMU MASIH MAU?

Aku cuman berandai-andai saja, dan pertanyaan

ini tak harus kau jawab. Bagaimana jika suatu


hari nanti aku engga bisa jadi apa-apa, apa kamu

masih mau nerima?. Setahu impianmu sangat

indah sekali, aku saja tidak setinggi itu. Ketika aku

mendengar apa yang kau katakan hari itu, aku

hanya bisa tersenyum, membayangkan jika kelak

aku bisa membahagiakanmu, membawamu ke

banyak tempat, membelikan apa saja yang kau

mau, dan dengan bangganya aku menjelaskan

pekerjaanku, yang gajinya besar dan jabatannya

tidak membuatmu malu. Tapi sekali lagi, aku ingin

hidup secara realistis saja, biarlah mimpi-mimpi itu

yang menjadi pemandu untuk setiap langkahku.

Kalaupun gagal, berarti ada rencana lain, dan

apabila tidak menjadi apapun aku tetap bersyukur

bahwa aku masih diberi hidup, diberi sehat.

Sekarang aku bertanya padamu, kalau memang

nanti semua hal yang kita dambakan, tidak menjadi

kenyataan dan seumur hidup aku hanya dibatasi oleh Tuhan dengan kata "Cukup", apa masih

sanggup kau bertahan denganku?, apa masih

betah dirimu ada di hidupku?, apa orangtuamu bisa

menerima laki-laki yang hari-harinya membangun

mimpi orang lain?. Kalau kau tidak sanggup,

lepaskan aku, kalau memang cara pandangmu

terhadap dunia seperti itu. Aku bukan melemahkan

semangatmu, hanya saja aku ingin tahu bagaimana

caramu melihatku, apalagi di hari-hari tersulit yang

kau miliki, dan setahuku ratu itu hidup di kerajaan bukan di kota yang manusianya saling membunuh

untuk meraih puncak, yang penuh kebohongan

abadi, dan semua kebahagiaan disana hanya

bersifat sementara. Namun sebaliknya, jika kau

memandangku dengan penuh kedewasaan, dan

kau percaya bahwa masing--masing rezeki itu

sudah ditentukan kadarnya aku berjanji padamu

bahwa akan kubuat kau menjadi wanita yang

beruntung karena telah memilihku. Ketahuilah,

aku tidak ingin hanya jatuh cinta dengan rupamu,

melainkan dengan seluruh kesederhanaan hidup

yang kau miliki. 

Share:

 Dan kini, bertemu denganmu adalah hal yang

paling aku syukuri. Dan sekarang, aku selalu

berdoa pada Tuhan agar kita tak pernah

dipisahkan. Terima kasih telah hadir, semoga kita

satu takdir. Terima kasih telah memilihku sebagai

dermaga untuk seluruh kepulangan cintamu. Aku

benar-benar mencintaimu lebih dari yang kamu

tahu.


Tulisan ini kurangkai dengan penuh cinta.

Untukmu—satu-satunya manusia yang paling aku

damba. Aku enggak tahu lagi bagaimana caranya

menjabarkan bentuk bahagia. Semenjak ada kamu

dalam hidupku, semuanya terasa jadi lebih mudah.

Aku merasa diterima apa adanya.


Kamu selalu tahu caranya menghadapi aku


yang keras kepala. Kamu ngasih aku pengertian

pelan-pelan tiap kali aku ngelakuin kesalahan.

Kamu enggak pernah sama sekali nge-judge

aku. Bagimu tak ada manusia yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan diriku. Tiap kali kita

Share:

Tuesday, April 11, 2023

Bersamamu

Bang, jika bersamamu, keliling kota tanpa tujuan

dengan motor matic saja terasa menyenangkan.

Meski di tengah jalan kita kebingungan harus

melewati arah mana lagi. Ditambah aku yang kerap

kali pusing membaca maps, sampai akhirnya kau

turun tangan mengendalikan ponsel sendiri. Pun

aku yang selalu menolak saat kau bilang, "Sayang,

gantian kamu yang depan, ya."


Jika bersamamu, ngobrol hal-hal random di

telepon saja terasa mengasyikkan. Kau bahkan

pernah cosplay menjadi customer service dan aku

pelanggan yang sedang komplain. Kau yang terlihat

tegas di publik, bisa selucu itu ketika bersamaku,

ya, Bang.


Jika bersamamu, video call yang hanya

menyaksikan kau tertidur saja terasa indah.


Atau melihat kau joget-joget tak karuan saja

sangat menyenangkan. Sampai-sampai, aku hobi

mengoleksi foto dan video dari tangkapan layar itu.


Bang, jika bersamamu, chat panjangku yang hanya

kau balas dengan singkat saja terkesan syahdu.

Bahkan aku masih menyimpan semua pesanmu

hingga kini. Tidak cukup banyak memang, sebab

kita jarang berkomunikasi via chat, ya.


Jika bersamamu, makan batagor di taman kota saja

terasa istimewa. Atau makan sepiring berdua saja

terasa indah. Kala itu, kau memintaku mengambil

makanan sendiri, aku menolak dengan alasan
masih kenyang. Namun, aku ikut makan dari
piringmu, ya?

Jika bersamamu, seolah tangisku tak akan

lama, lantas akan diganti dengan bahagia. Jika
bersamamu, seolah segala sakit bisa disembuhkan,
sebab engkaulah penawarnya. Jika bersamamu,
rasanya segala sesuatu akan baik-baik saja. Bang,
tenangku ada padamu ternyata, ya.

Lantas, ketika kita tak lagi bersama, kau pasti
mengerti aku sehancur apa?

Share:

Monday, April 10, 2023

Mau Kamu AJA, GAMU yang LAIN

 "Mau kamu aja, gamau yang lain".


Tuhan, sesayang itu aku sama yang sekarang.

Tuhan, seingin itu aku untuk terus bersama

dengannya. Tuhan, boleh nggak kalau yang ini jadi

yang terakhir aja?


Dia sederhana dan nggak banyak tingkah. Tapi dia

istimewa dan kerap membuat segalanya menjadi

lebih indah.


Jatuh cinta padanya mengubah banyak cara

pandangku dalam hidup. Aku jadi lebih berani

mengambil keputusan. Aku jadi lebih punya

banyak harapan. Beriringan dengannya begitu

menyenangkan. Patahku dia bantu sembuhkan.


Hancurku dia susun ulang. Melanjutkan hidup

dengannya adalah doaku sekarang.


Dia manusia biasa. Tapi tiap kali marah, tutur katanya masih terarah. Dia tak pernah membentak,

sebab dia takut melukai perasaanku. Di antara

banyaknya tengkar, dia yang paling sabar. Dia

menasihatiku tanpa menghakimi aku. Aku meyakini

bahwa dialah orang yang selama ini kucari. Aku

paham, dialah orang yang paling kubutukan. Lika

liku hidup menjadi lebih mudah saat tangannya

kugenggam Apa pun yang akan terjadi, aku tahu

dia akan tetap disini

Aku ingin mengutuhkan perasaanku hanya

untuknya. Aku tak ingin lagi dengan siapa pun

selain dia. Dunia terlalu luas dan orang-orang

didalamnya terlalu banyak.


Tapi tak ada yang bisa menggantikan perannya

dalam hidupku sebab dia telah melebur ke

segalaku.


Semoga Tuhan mau mendengar permohonanku

tentang ini.


Semoga cintaku dan cintanya akan menjadi cinta

sejati.


See ulelaki baikku. Semoga takdi membuat kita

bersama yaa:)

Share:

Sunday, April 9, 2023

Seorang perempuan yang ku sebut "Wanitaku"

 Dek, aku sudah yakin untuk menjadikanmu

pelabuhan terakhir. Kita hanya tinggal menunggu

waktu di mana janji suci terucap dari lisanku. Nanti

ketika ikrar itu telah terpatri, aku berjanji tidak akan

mengingkari.


Kamu sudah banyak bercerita tentang

harapan-harapan berumah tangga. Aku pun

berangan akan memiliki keluarga yang bahagia.

Namun, Dek, kamu harus mengerti, hidup tidak melulu tentang kebahagiaan, pasti ada kalanya

Allah uji dengan kesedihan. Maaf ya, aku harus

mengutarakan ini, sebab khawatir kamu akan kecewa

ketika menghadapi kenyataan yang tidak sesuai

ekspektasi.


Jangan khawatir, meski begitu, aku akan selalu

mengusahkan yang terbaik untuk keluarga kecil

kita. Kamu jangan marah ketika Menginginkan

sesuatu, tetapi belum mampu kusanggupi. Tolong

beri waktu, ya.

"Sayang, maaf... aku belum bisa menuruti apa yang

kamu mau. Tolong doakan aku banyak rezeki agar

bisa mengabulkan segala permintaanmu," ucapku

seraya mengusap lembut rambutmu.


Tidak apa, kan? Kamu mau bersabar, ya, Dek?

Jika ada masalah, cerita ya. Atau jika ada


yang menyakiti, katakan saja. Aku yang akan

berdiri paling depan membelamu. Kamu saja rela

meninggalkan keluarga demi hidup bersamaku.

Bukankah jahat andai aku tak bisa menggantikan

peran ayahmu?


Dek, kamu juga pernah bilang khawatir dengan

perubahan fisik dan penampilan. Bahkan, kamu sampai takut aku berpindah ke lain hati, ya?

Tidak, Dek. Mungkin memang banyak perempuan

cantik di luar sana, tetapi kamu wanita tercantik

menurut pandanganku. Tidak apa-apa andai

tubuhmu sedikit melebar, bukankah lebih nyaman

untuk kupeluk? Atau kalau menurutmu berlebihan,

aku akan temani olahraga. Bagaimana?


Perihal kecantikan, aku turut berperan dalam

penampilanmu. Andai kamu lusuh, itu bukan karena

kamu yang gagal merawat diri, tetapi karena aku

yang tidak peduli. Nanti aku beri uang untuk

membeli baju-baju bagus. Kalau skincare dan make up habis, tinggal bilang, ya. Atau sesekali kita pergi

ke salon? Mau?


Dek, aku juga bukan manusia sempurna. Tentu

banyak kekurangan pada diriku. Karenanya, Allah

pertemukan kita untuk saling melengkapi. Maukah kamu melengkapi nya?... 

Share:

Bu, Aku ingin memperkenalkan calon ISTRI ku

 Maaf, Bu, sebelum kuperkenalkan bidadari yang

insyaallah akan menemani hidupku, izinkan aku

mengutarakan sesuatu.


Bu, perempuan yang akan kubawa ke rumah

adalah gadis cantik yang senyumnya mampu

membuat hatiku tertawan olehnya. Tentu saja

cantik menurut pandanganku, tetapi kuharap kau

akan berpendapat demikian ketika melihatnya

untuk pertama kali.


Nanti saat ia datang, tolong jangan banyak

berkomentar tentangnya, terutama soal

penampilan. Ketahuilah, Bu, gadis cantik itu telah

mempersiapkan segala sesuatu, hanya demi

memberikan kesan baik saat berjumpa denganmu.


Ketika datang, ia pasti akan malu-malu. Boleh minta

tolong untuk mencairkan suasana, Bu? Dekatilah,

ajaklah mengobrol sampai ia merasa nyaman.

Mungkin kau bisa bercerita panjang lebar. Atau kau

akan mengajaknya memasak bersama? Namun, tolong jangan dulu diperintah ini itu, ia hanya

datang sebagai tamu.


Sejak awal, dia khawatir tidak diterima olehmu.

Namun, aku selalu menekankan bahwa kau adalah

sosok yang baik. Nanti ketika ia datang, tolong

bantu aku untuk meyakinkan jika ucapanku benar adanya. 

Bu, andai nanti menemukan sesuatu dari dirinya

yang tak kau sukai, jangan marah, ya, apalagi

sampai menunjukkan kekesalan. Sungguh, ia

perasa sekali. Aku khawatir ia akan kepikiran

dan menjadi ragu untuk mendampingiku. Tolong

sampaikan saja padaku, aku yang akan mencari

jalan keluarnya, aku yang akan memikirkan baiknya

seperti apa, sebab aku tak ingin menyakiti dua

wanita yang begitu berarti di hidupku. Ibu dan

kekasihku adalah perempuan-perempuan yang

sangat ingin kujaga hatinya.


Di rumah, perempuan itu diperlakukan dengan baik

oleh orang tuanya. Nanti ketika Allah benar-benar

menakdirkan ia menjadi bagian dari keluarga ini,

kita perlakukan dengan baik juga, ya, Bu? Kita akan menjadi rumah kedua untuknya. Ibu bersedia?

Share:

Untuk Lelaki yang ingin Menyembuhkan Luka

 Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih atas cinta yang telah kau berikan. Namun, maaf jika rasamu tak mendapat balasan. Sebuah pernyataan cinta yang justru selalu kujawab, "Maaf ya, aku belum siap."

Aku tidak mengerti apakah kau datang dengan

ketulusan atau hanya sekadar penasaran.

Karena kebanyakan manis di awal, dan berakhir

menorehkan luka. Maaf, ya, kau harus bertemu

perempuan dengan ketakutan-ketakutan seperti

ini. Namun, memang luka lamaku belum sembuh

seutuhnya.


Barangkali kau memang tulus, sebab kau pernah

bilang, "Aku temani kamu dulu, kalau pada akhirnya

kamu tidak memilihku, ya tidak apa-apa."


Apa kau mau bersabar menunggu kunci beralih

ke tanganmu? Namun, bagaimana jika kunci itu

terus dikuasai penghuni lama? Bukankah akan menyakitkan untukmu?


Andaipun kau memiliki kunci cadangan dan

berhasil masuk. Apakah kau tidak akan terkejut

ketika melihat ruangan begitu berserakan? Apalagi

ada pecahan kaca yang mungkin bisa melukai

kakimu. Kau pasti tidak mau terluka, bukan?


Tunggu, ya. Aku rapikan dulu. Aku sungguh belum

siap menerima tamu.


Atau, bolehkah kusarankan agar kau mencari hati

lain saja? Pintu yang telah terbuka lebar menerima

kedatanganmu, bukan seperti aku yang dipenuhi

luka masa lalu. Pun, aku tidak cukup istimewa

untuk kau tunggu. Kau berhak berbahagia 

Andai benar aku tidak memilihmu, apakah

menurutmu aku jahat?

Hatiku memang sudah tidak berpenghuni, tetapi

pintu masih terkunci rapat-rapat. Tampaknya kunci

masih dipegang oleh penghuni lama. Aku bahkan

tidak tahu ia simpan di mana.


Kau jangan memaksa mendobraknya, sebab

khawatir akan menggoreskan luka di hatiku. Pun

barangkali dengan tubuhmu. Kita tentu tidak ingin

sama-sama terluka, ya.

dengan perempuan yang lebih dari sekadar aku.

Share:

Laki-laki baik yang aku temui didunia ini

 Hai!


Maaf, aku masih menulis tentangmu, meski

barangkali susunan aksara ini tak sudi terjamah

olehmu. Namun, andai kelak tak sengaja kau

membacanya, semoga aku telah sembuh dari

luka, aku sudah mampu melepasmu dengan rela,

aku telah menjadi aku yang kau temui sebelum

mencintaimu, aku yang sudah tak lagi merasakan

debar saat tak sengaja menatapmu samar.


Maaf, andai semua coretanku membuat semua

orang berpersepsi negatif tentangmu. Sungguh

tak ada niat sedikitpun membuat namamu buruk.

Kau tahu, aku adalah wanita yang mati-matian

meyakinkan dunia bahwa kau adalah salah satu

orang baik yang pernah kutemui di dunia ini.


Aku meyakini bahwa kebaikan itu benar adanya.

Bahkan sampai hubungan kita telah berakhir

sekalipun, kebaikan-kebaikan itu masih tetap

tertinggal di hati. Kau yang sama sekali tak pernah bernada tinggi, kau yang mengajariku menjadi baik

hati, sebab kau tahu aku adalah sosok pendendam

sejati.


Berbulan-bulan setelah kita usai, aku masih

berharap hubungan kita tak benar-benar selesai.

Selama itu pula aku masih memikirkan cara agar

hubungan kita direstui semesta. Namun, semua

harapanku pupus setelah kuketahui kau telah

bersama dia. Bahkan, aku harus dihadapkan pada kenyataam pahit bahwa kau telah mendekatinya

sejak kita masih bersama.


Pertanyaanku hanya satu, mengapa? Kau lelah

berjuang, ya? Berat sekali jalan yang harus


kita lalui, ya? Kau pasti letih selalu mendapat

penghinaan dan bahkan terus disalahkan? Kau

pasti berpikir hubungan kita tak bisa diselamatkan,

hingga mencari cadangan?


Andai benar demikian, mengapa tak kau putuskan

hubungan denganku terlebih dahulu? Mengapa

harus menunggu aku yang mengakhiri? Berat

sekali saat kuketik kata break yang kuimbuhi

dengan kalimat, "Kalau diantara kita sudah lelah

menunggu dan memilih mencari pengganti, tolong

kabari."


Kini kutahu mengapa kau tak mengabari, sebab kau sudah mendapatkan penggati sebelum kita usai.


Terlepas dari kekecewaanku, aku tidak bisa

sepenuhnya menyalahkanmu. Aku akan menjadi

keterlaluan jika kubilang kau jahat, padahal

sebelumnya aku telah menyaksikan kau berjuang

dengan hebat.


Kesimpulan dari perjalanan kita adalah kita tidak

ditakdirkan berjodoh. Itu saja.

Share:

Definition List

Support